Merupakan hal utama yang harus di buat ketika kita akan melakukan sebuah pementasan drama sebab, dengan adanya naskah drama alur cerita, penokohan, latar tempat, latar waktu semuanya jelas. Sehingga kita bisa terfokus pada poin-poin tersebut dan pesan yang akan kita sampaikan pun bisa dengan mudah diterima oleh audiens atau penonton. Nah, bagi pemula, yang ingin membuat naskah drama, anda bisa melihat contoh naskah drama 4 orang, 5 orang, 6 orang dan seterusnya supaya bisa memudahkan atau memberi gambaran bagi anda yang ingin lancar dalam membuat naskah drama. Lihat juga:, Dalam membuat sebuah naskah drama, tidak hanya ide saja yang harus menarik akan tetapi penokohan, perwatakan, alur cerita jelas, latar tempat serta waktu juga harus menjadi poin yang penting untuk di perhatikan agar poni-poin tersebut mempunyai keterikatan yang harmonis. Nah, berikut adalah contoh naskah drama 4 orang, yang berisi tentang seseorang pelajar yang hidupnya gemar berfoya-foya. Skenario Drama: 1.
Tema Drama: Pemborosan 2. Ritma Cerita Drama: I) Exposisi: Adam: Ryan: Wisnu: Pria I) Permasalahan Adam yang selalu menghambur-hamburkan uangnya untuk membeli sesuatu yang tidak terlalu bermanfaat.
Feb 4, 2015 - Percakapan B.Ing untuk 5 orang. Tugas Drama Bahasa Inggris: Tourism. Dwias Receptionist in Lombok Plaza Hotel 4.
II) Komplikasi Ryan yang selalu mengajak Adam untuk selalu nongkrong dan selalu memanfaatkan kondisi keuangan Adam. III) Catatan I Wisnu, murid sederhana yang terkadang menjadi korban ketidak sewenangan mereka. IV) Catatan II Pria, teman yang selalu menyadarkan mereka jika terjadi perselisihan. V) Kesimpulan Akhirnya Adam dan Ryan sadar bahwa hidup boros selain melukai seseorang juga akan membuat mereka menyesal di kemudian hari. Protagonis: Wisnu b.
![Bahasa Bahasa](http://lh5.googleusercontent.com/-0XTKVdfaksk/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAABo/28E6d3hAnMs/s512-c/photo.jpg)
Antagonis: Adam dan Ryan c. Tritagonis: Pria 4. Tempat Di dalam kelas b. Waktu Siang hari (pas istirahat) c.
Sosial Adam tidak peka terhadap lingkungan sehingga di betindak sesuka hati dengan uang yang dimilikinya. Naskah Drama Masih dalam suasana istirahat, wisnu tengah asik belajar membaca buku di dalam kelas. Kemudian, datanglah seorang teman yang gaya hidupnya cukup jauh berbeda dengan Wisnu yaitu Adam. Mereka pun asik dalam pembicaraan.
Adam: baca buku mulu lu.ngga bosen apa di kelas terus Wisnu: ya, mau gimana lagi, gw kan ngga kebeli buku jadi satu-satunya cara ya. Minjem ke perpus Adam: tapi ngga harus ngorbanin waktu istirahat lu juga kali. Wisnu: Nah, lu sendiri kenapa kemari, kan di kantin banyak makanan Adam: ah, gw bosen makanannya itu-itu mulu, mending maen gadget Wisnu: oh, gitu.enak ya jadi lu Adam: sok tau lu. Wisnu: ia.kl gw perhatiin segala yang lu butuhkan semua bisa terpenuhi, seperti smartphone, mobil, laptop, Ipod dan lainnya Adam: ya.gimana ya.habisnya orang tua gw selalu nurutin apa yang gw pinta, secara orang tua gw pengusaha (sambil asik maen gadget) Wisnu: emang ngga ada ke inginan gitu dalam hidup lu membantu orang lain yang membutuhkan, kan bisa tuh, sisa uang jajan lu di sisihkan buat mereka Adam: ah, sok ngajarin lagi lu. Wisnu: ya ngg gitu.cuman ngasih saran aja Dalam keadaan keduanya asik mengobrol di dalam kelas, datanglah Ryan, teman adam yang selalu menghasut untuk selalu menghabiskan waktu bermain seperti nongkrong di mall, nonton bioskop, belanja, dan lainnya. Ryan: tumben lu dam.istirahat di kelas Adam: biasa.nyari suasana baru.hehe Ryan: kayanya gw liat.lagi akur nih sama si wisnu.(senyum) Adam: biasa lah nih anak.sok ngajarin gw Ryan: widih.ngajarin apaan emangnya.
Adam: di suruh nabung, trus uang tabungannya di bagiin ke yang ngga mampu kaya dia gitu Ryan: wah.itu sih ke enakan dia (sambil tertawa) Wisnu: ya.saya kan hanya sekedar ngasih saran saja, urusan mau atau ngga nya itu terserah adam. Ryan: sudah, jangan urusin kehidupan kita, urusin aja hidup lu, kenapa hingga saat ini lu ngga mampu seperti kami (nada sinis) Adam: dengerin tuh apa kata sahabat gw.Ryan (sambil tos) Sepuluh menit menjelang waktu masuk tiba, datanglah pria sahabat wisnu sambil membawa makanan siomay untuk diberikan kepada wisnu teman sebangkunya.
Pria: wah.ada apa ini kayanya seru bener ngobrolnya.tumben kalian istirahat di kelas (tanya pria kepada adam dan ryan) Ryan: terserah kita dong.mau istirahat di mana aja Pria: ya terserah, ngga ada yang larang, cuman kelihatannya aneh aja Adam: urusin tuh temen lu. Pria: kenapa dengan wisnu? Ryan: gini loh, si wisnu udah nyuruh sahabat sejati gw buat nyumbangin sisa uang jajannya, ya.adam ngga mau lah, Pria: kaya gitu aja dipermasalahin, niat wisnu kan baik sebagai temen, ya.ada baiknya saling mengingatkan Ryan: ah.lu sama aja kaya dia.sukanya ngemis ya.(emosi) Wisnu: astagfirullah.sabar (dalam hati) Pria: oh ia nu.nih ada makanan buat lu Wisnu: wah makasih banyak teman.(senyum) Ryan: tuh kan bener.pasti ngemis-negemis minta di beliin ke pria.( sambil tertawa) Pria: maaf ya.wisnu bukan teman yang seperti itu. Adam: kalu gitu temen seperti apa dong.(tertawa) Dan merekapun asik beradu argumen mempertahankan apa yang menurut mereka benar.
Akan tetapi, dalam obrolan tersebut, adam mulai sedikit terbuka bahwa gaya hidup yang selama ini ia jalani tidak mencerminkan seseorang yang simpati maupun empati kepada lingkungannya. Pria: temen yang baik adalah temen yang selalu mengajak kepada kebaikan, teman yang selalu mengingatkan jika temannya melakukan kesalahan, teman yang menjadi inspirasi bagi teman-teman lainya. Itulah Wisnu.
Ryan: hmmm.lebay lu. Pria: sebagai makhluk sosialisasi yakni saling membutuhkan satu sama lain, pastinya kita tidak bisa hidup sendiri, pasti suatu saat membutuhkan bantuan orang lain. Ryan: wah.banyak omong juga nih anak Pria: apalagi jika kita di titipkan rejeki yang banyak oleh Tuhan, apakah kita tidak malu jika uang titipan tersebut kita habiskan dengan hal-hal yang tidak perlu, bahkan dalam harta kita ada 2,5% harta mereka yang ada pada kita. Wisnu: sudahlan pria, percuma ngomong sama mereka Adam: berarti yang selama ini gw lakuin salah di mata kalian Pria: ngga ada yang salah, akan tetapi ada baiknya kita memikirkan juga kepentingan orang lain ketimbang harus memenuhi nafsu serta hasrat kita. Ada baiknya kita bisa hidup lebih sederhana supaya terhindar dari sifat sombong Adam: berarti gw selama ini sombong? Wisnu: dengan sikap lu yang sekarang kelihatannya seperti itu Ryan: ah.lu dam mau aja di ceramahin sama mereka, mending kita ke kantin yuk. Pada saat itu pula adam pun mulai berpikir bahwa yang selama ini yang ia lakukan telah membuat dirinya di cap sombong oleh teman-temannya.
Dan akhirnya, adam tersadar kemudian langsung minta maaf kepada Pria dan Wisnu terutama, sedangkan Ryan masih belum menyadari kesalahannya. Adam: ia juga ya.kalau begitu gw minta maaf yan nu, terima kasih juga buta pria yang udah nyadarin gw. Dan akhirnya, mereka bertiga saling berpelukan, dan tak lama bel masuk pun berbunyi.kriiinggg.kringgg.kring. Nah, contoh naskah drama diatas merupakan yang bisa anda jadikan referensi menulis.
Semoga, contoh naskah tersebut bisa menginspirasi anda untuk membuat naskah drama yang luar biasa, lebih menarik, dan mampu diterima oleh masyarakat dari pesan yang terkandung dalam drama yang akan anda buat. Selamat menikmati, dan menulislah dengan hati.
Untuk bisa mementaskan sebuah adegan drama secara sukses, dibutuhkan yang baik dan deskriptif, Naskah drama yang deskriptif akan memudahkan para pemeran untuk memreankan karekter yang mereka pegang. Pada kesempatan posting artikel kali ini, saya ingin berbagi sebuah contoh teks drama persahabatan untuk 5 orang pemeran dengan tema persahabatan. Nah, bagi Anda yang sedang membutuhkan contoh dialog drama persahabatan untuk 5 orang, berikut ini contohnya, Jenis Drama: Drama Singkat Tema Drama: Sosial Judul: Arti Seorang Sahabat Jumlah Pemeran: 5 orang. Dion Sinopsis Drama Ami adalah sahabat dari Mimi, Linda, Jovan, dan Dion. Berbeda dengan keempat sahabatnya, kehidupan Ami sangat sulit.
Ami adalah sosok remaja yang hidup dibawah kemiskinan. Ami memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya di SMA lantaran tidak tega melihat kesehatan ibunya yang sering mengalami sakit-sakitan akibat terlalu bekerja keras demi membiayai pendidikan dirinya. Karena kepedulian seorang sahabat, Ami pun bisa keluar dari kesulitan yang dia hadapi. Ami tetap bisa melanjutkan sekolahnya tanpa harus membebani orangtuanya. Dialog Drama Pada suatu hari, Mimi mendapati Ami sedang terlihat sangat gelisan.
Mimi tertanya-tanya dalam hatinya, ada apa gerangan dengan si Ami. Tak ingin menyaksikan Ami terus menampilkan raut yang menyedihkan, maka Mimi langsung mencari tahu permasalahannya. Mimi: Ami, kamu kenapa? Kok wajahmu terlihat sangat gelisah sekali? Kamu ada masalah apa? Ami: Nggak kok, aku nggak ada apa-apa.
Aku cuman nggak cukup tidur aja, makanya mukaku terlihat pucat. Mimi: Masalahnya, muka kamu nggak cuman terlihat pucat, tapi kamu seperti orang yang sedang kebingungan. Ami pun berusaha mengelak. Ami: Ah kamu bisa aja sih!
Aku nggak kenapa-kenapa kok. Bener aku cuman nggak cukup tidur aja. Mimi pun terdiam, dan tidak lama kemudian datanglah Linda. Linda: Hai, kalian lagi pada ngapain disini?
![Drama Pendek 4 Orang Drama Pendek 4 Orang](/uploads/1/2/5/3/125387247/155936741.jpg)
Kamu kenapa, Ami? Kok kamu kelihatan pucat amat? Mimi: Nah, benar kan, kalau kamu tuh terlihat nggak kayak biasanya. Udahlah, kamu ngomgong aja, ada apa sebenarnya? Linda: Iya Ami, kita ini kan sahabat. Kalau kamu ada masalah, coba cerita ke kami berdua. Kami pasti akan berusaha untuk membantu.
Ami tetap berusaha menutupi masalah yang dihadapinya, karena tidak ingin merepotkan kedua temannuya itu. Ami: Udahlah, aku nggak kenapa-kenapa kok. Kan tadi aku udah bilang, aku nggak cukup tidur. Linda dan Mimi pun hanya bisa terdiam, dan 5 menit kemudian datanglah Jovan dan Dion.
Mimi: Hi, guys. Kalian pada darimana? Kami abis main daru rumah tante aku. Dion: Iya, tadi aku sama Jovan main sebentar kerumah tante si Jovan. Emang kalian pada ngapain disana? Jovan: Nggak papa, cuman silaturrahim aja, cuz udah lama nggak kesana. Gitu, baguslah!
Sama seperti Linda dan Mimi, Jovan dan Dion pun langsung menanyakan sesuatu kepada Ami yang dilihatnya tidak seperti biasanya. Ami, kamu kenapa? Ami: Aku kenapa emang? Kamu, orang ditanya bener-bener malah jawabnya gitu lagi!
Linda: Nggak tahu si Ami nih. Aku yakin dia pasti lagi ada masalah, tapi nggak tahu kenapa dia nggak mau ngomong, padahal kita nih kan sahabat. Jadi gimana gitu kalau ada seorang sahabat yang nggak terbuka gini. Mendengar ucapan Linda, Ami pun akhirnya tak kuasa untuk menutupi apa yang sedang dihadapinya. Ami: Sebenarnya aku nggak mau ngomong masalah aku, karena aku nggak mau kalian ikut terlibat dalam masalah aku, tapi karena kalian memaksa aku untuk ngomong, maka aku nggak punya pilihan. Mimi: Iya, nggap apa-apa, kamu ngomong aja! Ami: Aku akan berhenti sekolah.
Berhenti sekolah? Maksud kamu apaan? Dion: Iya, maksud kamu berhenti gimana, Ami? Ami: Aku nggak bisa menambah beban orangtuaku. Mereka bekerja siang-malam demi bisa menyekolahkan aku. Pas aku lihat ibuku sakit semalam, aku nggak mungkin lagi bergantung pada ibuku.
Keempat sahabat Ami pun terdiam sambil memikirkan jalan terbaik untuk Ami. Jovan kemudian memberikan usulan untuk Ami Jovan: Ok Ami, gimana kalau aku coba tanyakan ke tante aku barangkali dia butuh karyawan part time. Dion: Iya, tante kamu kan punya supermarket. Linda: Kyaknya itu ide bagus deh. Kalau tante Jovan emang butuh karyawan part time, kamu kan bisa simpan uang kamu untuk biaya sekolah. Kamu mau kan, Ami?
Ami menerima penawaran Jovan. Ami: Baiklah kalau begitu, aku pasti mau kalau tante Jovan emang butuh karyawan part time. Kamu tenang aja, aku yakin tanteku butuh karyawan tambahan soalnya pas aku maen kesana kemarin ada salah satu karyawannya yang keluar. Teman-teman Ami akhirnya dengan semeringah melihat Ami kembali bisa tersenyum. Ami pun akhirnya diterima bekerja di supermarket tantenya Jovan, dan dia tidak jadi keluar sekolah.